Bedaquiline (BDQ) merupakan obat baru dari kelas antibiotik baru yang digunakan untuk pengobatan tuberkulosis resisten obat (TB-RO). Berdasarkan hasil uji klinik pada saat pengembangan, BDQ efektif mempercepat konversi sputum namun berisiko menimbulkan efek samping gangguan irama jantung yang mengancam nyawa, ditandai dengan pemanjangan interval QT dari hasil pemeriksaan EKG. Studi-studi yang ada belum menggambarkan profil keamanan BDQ terhadap jantung secara lengkap karena berbagai keterbatasan, antara lain diperoleh dari studi observasional dengan besar sampel kecil, serta laporan monitoring keamanan yang belum sistematik. 

Peneliti melakukan studi kohort retrospektif untuk menganalisis pengaruh BDQ terhadap interval QT pasien TB-RO dalam penggunaan praktik rutin di dua rumah sakit rujukan TB-RO (RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua). Sebanyak total 105 subjek berpartisipasi, dan profil interval QT subjek dianalisis dari waktu ke waktu selama pengobatan BDQ.

Hasil penelitian menunjukkan nilai rerata maksimal pemanjangan interval QT terjadi setelah 3 bulan pengobatan BDQ. Pemanjangan interval QT yang bermakna klinis terjadi pada 37,1% subjek, namun tidak terdapat gangguan irama jantung (aritmia) selama pengobatan. Berdasarkan hasil ini, untuk pasien TB-RO yang mendapat BDQ, direkomendasikan melakukan pemantauan jantung lebih intensif selama bulan ke-3 pengobatan hingga 5,5 bulan pasca pengobatan.