Mangiferin dan Ekstrak yang Mengandung Mangiferin sebagai Terapi Alternatif pada Transfusion-induced Iron Overload pada Talasemia
Dr. Dra. apt. Ari Estuningtyas, M.Biomed
Periset
2025: pendaftaran persetujuan pelaksanaan uji klinik (PPUK) Ke BPOM2023-2024: uji efektivitas formulasi, uji toksisitas kronik formulasi (Kerjasama dengan mitra)Talasemia merupakan kelainan genetik yang disebabkan oleh mutasi pada gen globin pembentuk rantai globin sehingga kadar hemoglobin berkurang. Pasien talasemia terutama talasemia mayor membutuhkan transfuse darah rutin seumur hidup untuk mempertahankan kadar Hb dalam batas normal. Transfusi darah berulang menyebabkan peningkatan saturasi transferrin dan akhirnya menyebabkan akumulasi besi di berbagai jaringan yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Saat ini terapi utama untuk mengatasi toksisitas besi adalah menggunakan kelator besi seperti deferoxamine, deferiprone dan deferasirox. Terapi kelasi besi yang beredar saat ini sangat mahal dan memiliki efek samping yang cukup berat, yang melatarbelakangi pencarian agen kelator besi alternatif. • Penelitian terdahulu oleh Estuningtyas A dkk. telah membuktikan bahwa mangiferin dan beberpa ekstrak tanaman yang kaya mangiferin dapat digunakan sebagai terapi alternatif sebagai agen kelator besi. Estuningtyas A dkk. telah mempelajari farmakokinetik dan farmakodinamik • mangiferin, ekstrak Mangifera foetida dan ekstrak Phaseolus vulgaris pada model hewan coba iron-overload. Kedua ekstrak tersebut diatas telah distandarisasi kadar mangiferinnya dan telah diketahui pula perbandingan efek
Tahapan penelitian:
- 2015-2020 : Uji farmakokinetik , farmakodinamik, standarisasi ekstrak
- 2021-2022 : Uji toksisitas akut ekstrak, formulasi
- 2023-2024 : Uji efektivitas formulasi, uji toksisitas kronik formulasi (Kerjasama dengan mitra)
- 2025 : Pendaftaran persetujuan pelaksanaan uji klinik (PPUK) Ke BPOM
- 2025-2026 : Uji klinik
Rencana hilirisasi produk dalam proses komunikasi dengan PT. Deltomed